Mengenali Gejala Awal Yang Ditimbulkan Oleh Covid-19
Menurut penjelasan dari Prof. Amin Soebandrio Direktur Lembaga Biologi Molukuler Eijkman (LBME) Kemenristekdikiti RI, dari hasil wawancara eksklusif dengan Alexader Sudrajat jurnalis Detik.com pada tanggal 14 Maret 2020 lalu bahwa gejala awal yang timbul jika seseorang telah terpapar oleh corona virus 19 adalah:
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Sesak napas
- Letih
- Ngilu di seluruh tubuh
- Merasa tidak enak badan
- Demam
Hal tersebut terjadi karena virus corona bersifat spesifik hanya menyerang organ alveoli. pada saat seseorang mengalami demam, maka pada saat itulah tubuh merespon untuk membentuk sel-sel imun yang nantinya akan bertugas untuk melawan virus corona. untuk meyakinkan bahwa sesorng telah terinfeksi covid-19 haruslah melalui uji klinis dengan dua cara yaitu dengan Rapid Tes dan dengan melalui PCR. meskipun diakui rapid tes bisa memberikan hasil secara cepat namun keakuratan dan sensitivitasnya hanya sampai 70% sehingga tetap harus melalui uji PCR untuk memperoleh hasil pemeriksaan secara maksimal.
Rapid tes dilakukan hanya dengan mengambil sedikit sampel darah kemudian diteteskan ke alat tes. Namun pemeriksaan ini hanya untuk screening awal karena terkadang hasil rapid tes bisa berbeda dengan kondisi sebenarnya jika infeksi virus di dalam tubuh masih sangat awal.
Pasien yang dinyatakan positif dengan menggunakan rapid tes, harus melanjutkan pemeriksaan PCR untuk memastikan. Sedangkan untuk pasien yang negatif namun masih menunjukkan gejala sakit, idealnya mengulang rapid tes 7-10 hari kemudian.
Tes PCR dilakukan dengan pengambilan spesimen lendir menggunakan swab di hidung dan tenggorokan. Pemeriksaan menggunakan PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus corona.
Namun, metode pemeriksaan ini lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Pemeriksaan sampel pun hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan kelengkapan khusus. Saat ini, baru ada 48 laboratorium dengan fasilitas tersebut di Indonesia, sehingga kapasitas pemeriksaannya pun tidak terlalu besar. Akibatnya, butuh waktu beberapa hari hingga hasil tes bisa keluar.
Berdasarkan laporan hasil catatan medik dari China bahwa dari 14 ribu pasien covid di China, 80% pasien yang meninggal dunia berusia di atas 60 tahun dan punya penyakit bawaan seperti diabetes, jantung, lever, dll.
Covid-19 yang telah menginfeksi paru-paru, dapat menyebabkan organ lain dalam tubuh orang yang memilki penyakit bawaan akan semakin berat karena organ tersebut kakurangan oksigen yang bersumber dari paru-paru. Karena paru-paru orang yang terinfeksi covid-19 produksi oksigennya turun, maka praktis organ lain akan kekurangan oksigen dan akhirnya akan rusak. ditambah lagi di dalam darah orang yang terinfeksi covid-19 terbentuk suatu hormon yang di sebut Sitokin. Sitokin ini diproduksi oleh sel-sel imun untuk melawan virus, namun karena diproduksi secara berlebihan oleh sel imun sementara oksigen tubuh kurang maka sitokin justru bisa menjadi racun bagi organ tubuh yang lain.
Selain pasien usia lanjut juga yang lebih banyak menjadi korban covid-19 di China adalah laki-laki, hal ini karena laki-laki lebih banyak yang berada di luar rumah untuk bekerja dan laki-laki di China banyak yang perokok. Perokok lebih rentan untuk terserang covid karena dalam paru-paru perokok terdapat reseptor ACE 2 yang menjadi tempat yang nyaman bagi virus untuk berkembangbiak lebih cepat. semakin banyak reseptor ACE 2 dalam paru paru akan menyebabkan kondisi fisik penderita covid semakin memburuk.